Entri Populer

Total Tayangan Halaman

Senin, 11 April 2011

PSIKOLOGI IBU DAN ANAK


1.Proses adaptasi psikologi pada anak sesuai tahap perkembangan
            Psikologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang segala hal atau mempelajari tentang kejiwaan, hakekat, asal usul, proses kerja, serta akibat-akibat yang ditimbulkannya.
A.    Keadaan psikologi bayi dan anak
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan seseorang Yang mana dalam hal ini membicarakan tentang  gejal-gejala yang  tampak pada diri anak-anak.  Psikologi ini terbagi ke dalam psikologi anak, psikologi remaja, psikologi keluarga dan lain-lain.
Keadaan atau sifat  yang mewarisi sifat orang tua baik fisik maupun prilaku.misalnya seperti bentuk tubuh dan warna kulit, bakat, dan penyakit bawaan atau penyakit keturunan.

B.      Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis
·        FAKTOR TURUNAN (WARISAN)
Turunan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia lahir ke dunia ini membawa berbagai ragam warisan yang berasal dari kedua Ibu-Bapak atau nenek dan kakek. Warisan (turunan atau pembawaan) tersebut yang terpenting, antara lain bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, inteligensi, bakat, sifat-sifat atau watak dan penyakit.
Warisan atau turunan yang dibawa anak sejak lahir dari kandungan sebagian besar berasal dari kedua orang tuanya dan selebihnya berasal dari nenek dan moyangnya dari kedua belah pihak (ibu dan ayahnya). Hal ini sesuai dengan hukum Mendel yang dicetuskan Gregor Mendel (1857).
·        BENTUK FISIK DAN WATAK (KARAKTEROLOGI)
Bentuk tubuh menyerupai salah satu dari orang tuanya, misalnya rambut, warna kulit serta watak masalnya egois, cerdas, dan lain-lain. Sifat-Sifat
Sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang adalah salah satu aspek yang diwarisi dari ibu, ayah atau nenek dan kakek. Bermacam-macam sifat yang dimiliki manusia, misalnya: penyabar, pemarah, kikir, pemboros, hemat dan sebagainya.
Sifat-sifat tersebut dibawa manusia sejak lahir. Ada yang dapat dilihat atau diketahui selagi anak masih kecil dan ada pula yang diketahui sesudah iabesar . Misalnya sifat keras (pelawan atau bandel) sudah dapat dilihat sewaktu masih berumur kurang dari satu tahun, sedangkan sifat pemawah baru dapat diketahui setelah anak lanar berbicara, yaitu sekitar 5 tahun.

C.    Masalah-masalah psikologis pada anak yang sering terjadi
·        Gangguan psikologis pada anak agak susah dikenali. Berikut antara lain ciri-ciri yang dapat menjadi pedoman para orang tua dalam melakukan diagnosis terhadap anak yang mengalami gangguan psikologis, menurut Psikolog Klinis Adriana S Ginanjar.
·        Anak yang mengalami ADHD (attention deficit hyperactivity disorder), ciri-cirinya antara lain tidak bisa memusatkan perhatian, impulsif, dan hiperaktif. Anak-anak semacam ini akan mudah bosan dan cenderung agresif. Bahkan bisa memiliki reaksi berlebihan terhadap frustasi.
·        Sedangkan pada anak-anak Autistik beberapa cirinya adalah gangguan yang jelas pada perlaku non verbal seperti tidak bisa berbagi minat dengan orang lain dan suka menyendiri, terlambat untuk bisa berbicara, dan terikat pada ritual yang tidak fungsional.
·        Sementara anak yang mengalami Sindrom Asperger, pada umumnya tidak jauh berbeda dengan penderita autistik. Hanya saja pada anak autistik tidak mengalami keterlambatan bicara, tetapi cenderung menggunakan bahasa formal. Selain itu anak dengan Sindrom Asperger juga memiliki prestasi akademik dan kemampuan yang baik pada bidang tertentu.
·        Pada anak yang mengalami Retardasi Mental, ciri utamanya adalah memiliki skor yang rendah pada tes intelegensi formal. Anak tersebut juga memiliki hambatan dalam menyelesaikan tugas sehariharinya.
·        Perkembangan kemampuan,dan Perkembangan kepribadian.
D.    Kebutuhan bimbingan psikologi
·        Setelah melihat aspek perkembangan yang berbeda pada setiap tahap perkembangan anak, maka dapat dikemukakan bahwa:
·        Dalam mengahadapi, mendidik dan mengajar anak, perlu mengerti tahap-tahap perkembangan anak.
·        Mengerti anak berarti mengenal anak secara mendalam, dengan aspek perkembangan dan tujuan perkembangannya, latar belakang lingkungan yang berpengaruh dalam perilaku dan kepribadiannya.
·        Mengenal anak berarti mengetahui ciri-ciri khusus, segi karakterologis maupun kemampuan dan batas-batasnya, latar belakang lingkungan yang mendasari dan mempengaruhi lingkungannya.
·        Lingkungan Keluarga Peran ibu dalam keluarga
Ø      Memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikis.
Ø      Peran ibu dalam merawat dan mengurus keluarga dengan sabar, mesra dan konsisten.
Ø      Peran ibu sebagai pendidik yang mampu mengatur dan mengendalikan anak.
Ø      Ibu sebagai contoh dan teladan.
Ø      Ibu sebagai manajer yang bijaksana.
Ø      Ibu memberi rangsangan dan pelajaran.
Ø      Peran ibu sebagai istri
·        Peran ayah dalam kelurga
Ø      Ayah sebagai pencari nafkah.
Ø      Ayah sebagai suami yang penuh pengertian akan memberi rasa aman.
Ø      Ayah sebagai pelindung atau tokoh yang tegas, bijaksana, mengasihi keluarga.
Ø      Ayah berpartisipasi dalam pendidikan anak.

2.Perkembangan psikologi pada anak
Ø      Perilaku dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu:
·         Perilaku tertutup / terselubung (covert behavior).
Aspek-aspek mental antara lain persepsi, ingatan, perhatian (perseption, attention, memory).
·         Perilaku terbuka (overt behavior).
Perilaku yang langsung dapat dilihat ; jalan, lari, tertawa, menulis dan lain-lain.
Perilaku adalah setiap cara reaksi atau respons manusia, makhluk hidup terhadap lingkungannya. Perilaku adalah aksi, reaksi, terhadap perangsangan dari lingkungan. Perilaku yang overt bisa dibagi lagi dalam:
- Perilaku yang disadari.
- Perilaku reflektoris.
- Perilaku diluar pengaruh kehendak.
·          Perilaku yang tidak mudah kelihatan, terselubung:
- Kognisi
- Emosi
- Konasi
- Penginderaan.
Perilaku seseorang juga mengalami perubahan, bahkan perubahan yang kira-kira sama akan terlihat pada umur dalam batas-batas tertentu. Akhirnya terlihat bahwa manusia mengalami suatu perkembangan jiwa.
Ø      Masa Bayi (infancy)
Dua minggu pertama masa bayi yang baru lahir harus mengatasi penyesuaian nya terhadap kondisi yang baru diluar rahim.
Ø      Masa Balita, masa pra sekolah (2 – 5 tahun).
Pada masa ini anak kelihatan berperilaku agresif, memberontak, menentang keinginan orang lain, khususnya orang tua. Ia sudah mulai mempertanggung jawabkan perbuatannya sendiri.
Ø      Masa Anak Sekolah (6 – 12 tahun).
Anak-anak pada masa ini harus menjalani tugas-tugas perkembangan yakni:
Belajar keterampilan fisik untuk permainan biasa, Membentuk sikap sehat mengenai dirinya sendiri, Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya, Belajar peranan jenis yang sesuai dengan jenisnya, Membentuk keterampilan dasar : membaca, menulis dan berhitung, Membentuk konsep-konsep yang perlu untuk hidup sehari-hari, Membentuk hati nurani, nilai moral dan nilai social, Memperoleh kebebasan pribadi, Membentuk sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga.

Ø      Masa Anak Tanggung (pra remaja 10 – 12 tahun).
Kelompok anak tanggung memungkinkan terbentuknya persahabatan yang mendalam dan identifikasi dengan anggota sejenis yang dipilih, meningkkatnya cara berfikir kritis, pengendalian emosi dan kesediaan bertanggung jawab lebih terlihat melalui perbuatan atau tindakan. Prestasi sekolah penting bagi mereka, karena mereka ingin membanggakan hasil usahanya.

Ø  Pada Masa Anak Sekolah

Perkembangan kemampuan penalaran bermoral

Perkembangan moral meliputi 6 tahap yang terbagi atas 3 tingkat, sebagai berikut:

·        Tingkat pra konvensional.

-Tahap pertama (umur 0 – 7 tahun).
-Tahap kedua (sekitar 10 tahun).
·        Tingkat konvensional.
-Tahap ketiga (sekitar 13 tahun).
-Tahap keempat (sekiat 16 tahun).
·        Tingkat post. Konvensional.
-Tahap kelima (masa dewasa muda)
- Tahap keenam (masa dewasa).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar